Rabu, 26 Agustus 2009

Niatku untuk Tarawih malam itu

21 Agustus kemarin aku mulai berkemas dengan semua pekerjaanku jam 17.30, hingga jam 17.45 aku bisa mulai pamitan dengan teman2 ku untuk meminta maaf segala khilaf dan alpha menjelang puasa tahun ini, aku begitu bersemangat melakukan itu, saat aku melintasi barisan terakhir teman2ku, aku bertanya, "nggak pulang nih nggak tarawih apa?", tanyaku. Tidak, menunggu Maghrib jawabnya.

Aku tidak terlalu peduli dengan jawaban itu, aku terus bersemangat untuk pulang cepat sore ini. Ini puasa pertama aku harus sampai dirumah sebelum tarawih tiba. Baru mengendarai mobilku sore itu sekitar 1 km, terjadi antrian menuju sebuah pintu jalan tol yang tidak melewati program 3 in 1, pada saat itulah aku sadar akan bensinku yang cukup tipis yang bila macet bisa saja tidak sampai ke rumahku. tapi aku masih berfikir bahwa ditengah perjalanan bisa keluar dari jalan TOL bila memang bensin bener2 kondisi kuning. Aku tetap bertahan untuk menuju jalan bebas hambatan, hingga aku terpikir oleh kata2 temanku tentang sholat Maghrib, baru kusadari bahwa niatku untuk mengejar sholat tarawih malam itu telah meniadakan kebisaanku untuk menjalankan kewajibanku sore itu. Aku putuskan untuk mencari POM bensin terdekat untuk bisa sholat Maghrib sekaligus mengisi bahan bakar yang menipis.

POM bensin dibilangan senayanlah yang aku pilih. Aku menuju kesana cukup dengan antrian tapi bisa sampai juga, jam 18.30 aku sampai di tempat itu, malangnya sore itu bensin tanpa subsidi habis, dengan melihat argo kuning di mobilku, aku sangat khawatir untuk pergi ke tempat lain yang aku juga tidak tahu dimana yang cukup dalam jangkauan. Cukup emosi saya sore itu, karena sebetulnya ada 2 pilihan tempat yang mungkin dituju kecuali POM di daerah senayan ini. Aku termenung mencoba menahan diri, sholat Maghrib duludeh pikirku.

Cukup terhibur sore itu melihat animo para motor biker yang cukup antusias untuk menjalankan sholat sore itu, sehingga cukup terjadi antrian yang panjang di mushola yang walau bersih tapi cukup kecil itu.

Setelah sholat berjamaah sore itu aku mulai tenang, maka aku pun bertanya ke petugas POM, dimana POM bensin terdekat, ternyata arah kebayoran baru yang paling dekat, maka akupun memutuskan untuk mengisi sementara dengan bensin bersubsidi, sebagai pilihan. Setelah itu karena sudah menjelang pukul 7 malam, aku dapat melewati semua akses jalan menuju rumahku.

Yang karena antrian panjang malam itu, jam 8.35 aku sampai dirumah, yang tentunya aku melewati waktu sholat tarawih bersama istri dan anakku, di Ramadhan pertama tahun ini, tapi aku senang aku bisa membuat pilihan terbaik untuk menjalankan kewajibanku sore itu dan tetap bisa tarawih sendiri malam itu.

Salam Ramadhan
Robby

Suatu hari di hari peringatan Kemerdekaan

Aku lupa tepatnya kapan cerita ini terjadi, kala itu aku masih di sekolah dasar, ketika kita sehabis melakukan upacara bendera pagi itu, pergi ke rumah guru kami untuk menonton televisi, yang untuk itu kami berjalan kurang lebih 3 kilometer.

Betapa senangnya kami saat itu setelah tiba di rumah guru kami, kami dapat menonton atraksi militer angkatan udara yang saat itu beberapa pesawat melakukan atraksi udara, sungguh terpikir oleh kita saat itu begitu hebatnya negaraku, begitu menghargai kami terhadap kebesaran negara ini.

Tentunya keadaan sesungguhnya saat itu kami juga tidak tahu, apa yang bisa dimengerti oleh sekumpulan anak2 SD dari sebuah desa terpencil tentang kondisi sebuah negara. Satu yang saya yakini sampai kini adalah gimana kita sebagai orang2 yang lebih tua tetap menanamkan rasa kebanggaan terhadap kebesaran negara kita kepada para anak2 kita, tanpa harus terlalu memahamkan tentang kondisi real sesungghnya yang mungkin bisa sangat subjective bagi setiap orang.

Yang momentum seperti inilah yang menggiring saya sampai kini untuk masih bisa merasakan rasa nasionalisme itu, misalnya dengan tetap mencoba untuk membeli produk lokal kalau memang tersedia dan tidak lebih mahal, walaupun kwalitas sedikit lebih dibawah, misalnya dengan beli buah jeruk medan, apel malang, atau gula sumatra, atau dengan hanya membeli lagu atau film original dari artis lokal.

Selamat merayakan kemerdekaan!

Rabu, 05 Agustus 2009

Kesabaran tergantung apa yang kita mengerti

Malam ini saya pulang bersama istri seperti biasa melewati jalan tol, setelah lepas tol dalam kota, aku melaju dengan kecepatan yang diperbolehkan.

Anehnya pada kilometer sekitar 7 dari Jakarta, aku mendapati sebuah mobil SUV lokal warna hijau sedang melaju dengan kecepatan dibawah standard, tapi sayangnya pada lajur paling kanan. Aku coba memberi kode untuk bisa melaju lebih cepat, 70 km per jam terasa sangat lambat untuk lajur paling kanan. Aku melihat beberapa mobil sudah masuk menyalip dari sisi kiri, lebih dari 5 mobil menyalip dari sisi kiri, saya jadi ikutan gemes, ada apa yang membuat orang ini begitu santai, sehingga tidak membiarkan orang lain melewati jalan itu sementara dia sendiri asyik dengan dunianya sendiri, $tapi tidak mau minggir, yang karena malam hari cukup susah untuk bisa melihat apa yang sebetulnya dilakukan.

Maka aku putuskan masuk ke lajur sebelah kirinya biar lancar, saat yang sama sebuah Bus juga masuk ke lajur ketiga ini dari lajur 2, kami berjalan lebih cepat. Setelah beberapa lama terjadi kemacetan yang akhirnya berjalannya waktu aku disusul kembali oleh SUV aneh dari lajur paling kanan yang lambat itu.

Yang saya susah memahami, entah kenapa aku merasa tidak sedih harus jalan pelan karena melihat bahwa jalan depan bus depan saya macet, dan sangat berbeda dengan perasan ketika saya mengemudi dibelakang SUV hijau tadi, yang sebetulnya ada kesempatan tetapi dipaksa jalan lebih lambat hanya karena depan kita berjalan dibawah standard.

Aku baru mengerti bahwa ternyata kesabaran kita bisa berubah menjadi lebih kuat, kalau kita memahami situasi dengan lebih baik kenapa kesabaran itu harus dikeluarkan yang memang kita mengerti kenapa itu mesti dilakukan

salam,
Robby

Selasa, 04 Agustus 2009

Pentingnya memahami pemahaman orang lain

Dari telepon anakku malam ini ketika aku sedang dalam perjalanan pulang aku belajar sesuatu, sebuah kenyataan yang sering kita hadapi tapi kita senang untuk tidak memerhatikannya.

"Pak aku tolong dibelikan kufu coco" sapa anakku malam ini, tentunya aku tidak memahami kata apa sebenarnya yang diucapkan anakku, maka dengan serta merta aku rubah kemenu speaker dan minta diulang, "kufu coco", suara lantang anakku.

Aku kembali bingung karena tidak berhasil mengerti apa yang diucapkan, maka aku memintanya untuk dikirimkan melalui sms panganan apa itu. "kungfu cocho" akupun masih bingung makanan apa itu. Akhirnya aku putuskan untuk menanyakannya saat ketemu dirumah.

Saya baru sadar bahwa kadang kita tidak bisa memahami suatu suara bukan karena tidak mendengarnya tetapi lebih karena tidak mengetahui makna kata yang kita dengar itu. Kadang secara tidak sadar kita memintanya untuk bersuara lebih keras, walaupun itu tidak membantu, karena hal yang diperlukan adalah ucapan dengan kekerasan suara yang sama tetapi dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami, ya begitulah seharusnya bila kita mengucapkan sesuatu kata dan seseorang sudah mengatakan "apa" lebih dari 1 kali, maka saat itulah saatnya kita untuk mengganti dengan kata lain yang lebih bisa dipahami.

btw, kungfu coco adalah nama submerk dari sebuah es krim nasional.

cheers,
Robby

Dari Tiada Ada dan kembali Tiada

Hari ini kita belajar pelajaran penting dari dunia ini, sebuah perjalanan proses alami yang panjang yang dipresentasikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dalam hitungan waktu manusia, dari sebuah ketiadaan keberadaan dan kembali ke ketiadaan.

Betapa Tuhan mempunyai kekuasaan untuk membuat orang yang mungkin 3 bulan lalu tidak dikenal oleh siapa-siapa, kemudian menjadi tenar mengalahkan artis yang paling tenarpun bahkan dengan hanya bermodalkan lagu sederhana. Hanya kuasa Tuhanlah yang menjadikan sesuatu yang tadinya tidak dilihat orang menjadi sesuatu yg begitu dihargai oleh orang lain.

Bila Tuhan menghendaki apapun bisa terjadi. Janganlah kita terlalu bersombong diri dengan kelebihan kita atau apalagi begitu minder dengan kondisi yang kita punya, yang siapapun itu pasti ada keterbatasan. Karena Tuhan begitu berkuasanya untuk memutarbalikkan itu semua.

Ada saja cara untuk memungkinkan seseorang yang tadinya bukan siapa-siapa menjadikan dirinya bisa dihantarkan oleh berjuta orang dalam pemakamannya, boleh jadi hal ini karena keihlasannya dalam semangat memberikan sesuatu makna kepada manusia lainnya.

selamat berbuat dan mewarnai dunia dengan cara apapun yang kita bisa

Salam,
Robby

Sabtu, 18 Juli 2009

Ayukk Belajar berdemokrasi

8 July lalu semua orang di negeriku mengikuti peristiwa nasional yang dilakukan dengan lumayan gegap gempita, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kita patut bersyukur telah selesai dengan lancar.

Setelah quick count mengumumkan hasil akhirnya, banyak dari kita kehilangan makna demokrasi itu sendiri, banyak para pendukung yang saling berolok atas kemenangan atau kekalahan jagonya, hal ini cukup menggelitik saya.

Saya jadi berfikir sebetulnya apa sih yang diributkan, ini kan masalah siapa memilih siapa saja, kenapa harus ada yang merasa kalah atau menang, sehingga perlu mengolok temen sendiri atau bahkan menyendiri karena sedih, padahal setiap mereka kan punya hak yang sama yaitu melakukan satu kali pencontrengan, tidak ada warga negara yang diberi lebih dari satu pilihan, jadi pada dasarnya setiap orang tidak bisa mengklaim menang atau kalah, kan hanya masalah seseorang dipilih oleh lebih banyak orang atau sedikit.

Dalam kaca mata pemilih mestinya tidak diperlukan kaidah menang atau kalah, yang diperlukan adalah memilih calon yang sesuai kehendak hatinya tanpa takut dia akan menang atau kalah. dan memang Rakyat tidak pernah ada yang kalah karena semua mereka punya 1 hak suara yang itupun kalau dipakai.

Jadi jangan pernah takut memilih sesuai yang kita inginkan, karena rakyat siapapun yang dipilih lebih banyak akan menjadi pemimpinnya. Sehingga suatu hari nanti survey tidak mempengaruhi pilihan rakyat lagi, dan benar benar berdasar track record & program planning.

Baru kalau suatu hari nanti kita memutuskan untuk dipilih, berbesar-hatilah untuk mengaku kalah, kalau sudah ada yang dipilih oleh lebih banyak rakyat, segera kasih selamat dan tetap mengabdilah kepada negara & bangsa

selamat berdemokrasi

salam, robby

Kenapa mesti dengan kekerasan sih?

Pagi ini saya harus tersentak kembali dengan terjadinya tragedi kemanuasiaan yang menhenyakkan rasa kemanusiaan kita. Saat saya sedang mendengarkan talk show dari Radio 103.4 FM , seorang dokter RS ditelp oleh host dan mengingatkan agar turut bersimpati pada korban musbiah. Saya langsung rubah tune ke radio berita lainnya yang biasa menyiarkan kejadian-kejadian terkini.

Ternyata sebuah musibah mengerikan terjadi lagi.

Kok tega yaa, hal ini bisa dilakukan, dari logika mana hal ini bisa dibenarkan yaa, sungguh hal yang menurut saya sangat tidak masuk di hati dan akal.

Padahal saya meyakini dengan membunuh 1 orang tanpa alasan syar'i sama dengan membunuh seluruh umat manusia

Mudah mudahan semua dari kita bisa lebih memupuk persaudaraan dan persahabatan, semua perbedaan memang sudah sunatullah, pasti bisa dipertemukan dengan diskusi dan dengan pergulatan kehidupanlah akan menjadikan hidup ini lebih berkembang lagi.

Kami turut berkirim duka untuk para korban

salam,
robby

Minggu, 21 Juni 2009

Memberi makna setiap langkah kita

Jam menunjukkan jam 5.15 pagi saat aku dibangunkan pagi ini hari Minggu, putraku akan mengikuti acara akhirusunnah di sekolahnya

Mengingat persiapan anakku dalam menghafal not-not pianika yang baru dibelikan, untuk mengganti yang not 1 nya mati, aku sangat berhati-hati untuk tidak menghiraukan panggilannya pagi tadi. Jam7 pagi kita sudah menyiapkan seluruh keperluan untuk datang hari ini untuk memastikan kita datang tepat waktu karena acara dimulai jam 8.10.

Satu demi satu acara berjalan, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.10 berarti sudah lebih dari 3 jam pagi ini aku 'menikmati' acara yang cukup melelahkan, demi pertunjukkan anakku pagi ini.

Setelah lebih dari 3 jam, kini giliran anakku tampil sudah tiba, aku coba rekam dalam camcoder yang aku punya untuk memastikan anakku bisa melihat sendiri bagaimana hebatnya dia tampil.

Sebuah pertunjukkan dimulai dengan aba aba 1 2 3 ambil nada, dan anakku meniup dengan semangat pianika yang dibawanya, lebih dari 2 menit 2 lagu aku dengarkan, sangat berhasil dan lancar, gembira sekali anakku melakukannya.

Oo..inilah 2 menit yang harus aku tunggu berjam-jam, yang bila ukurannya adalah sebuah pertunjukan modern mungkin ini hanya sebatas mimpi untuk dibilang pertunjukkan, tapi aku bangga aku harus memaknai pertunjukkan 2 menit ini dari kacamata anakku yang baru pertama kali meniup pianika di depan kalayak ramai.

Mendapati 1 not berbunyi dengan sempurna saja sudah begitu gembiranya hati, apalagi harus meniupkan pianika untuk 2 lagu pendek pagi itu

Ya beginilah ternyata hidup ini, kalau kita bisa merasakan apa yang orang lain rasakan hidup ini begitu menggembirakan. Anakku, teruslah maju jangan pernah peduli dengan anggapan orang lain, karena apa yang kita maknai, itulah hidup yg kita jalani.

Sukses selalu menunggu dalam setiap langkah mu!

salam,
robby

Senin, 15 Juni 2009

Melakukan dengan tidak sungguh-sungguh

Gerakan untuk melakukan sesuatu akhirnya sampai pada suatu kondisi dimana sudah cukup banyak orang mau melakukan sesuatu untuk kehidupan ini

Bagaimana agar kita bisa mendapatkan hasil dari apa yang kita lakukan, sementara kita melihat banyak orang melakukan sesuatu dari sejak lama dengan hasil yang medio, dan banyak lagi beberapa orang melakukan dengan sejak lama tapi malah akhirnya tidak bisa melakukan lagi karena dinilai tidak berguna lagi, atau ada yang bisa melakukan dengan hasil yang lebih baik

Saya melihat 1 faktor yang cukup penting adalah memberi makna dari setiap yang kita lakukan, banyak orang melakukan sekedar karena kewajiban, atau yang lain lagi melakukan dengan tanpa makna dengan kedok ikhlas tanpa pamrih atau bahkan terlalu menghitung untung rugi dari apa yang kadang belum dilakukan

Sungguh akan sangat berati bila seseorang melakukan sesuatu dengan kesungguhan niat untuk memberi arti dari setiap yang dilakukan, seseorang yang mencuci mobil untuk mendapatkan makna 5.000 rupiah sebagai imbalan, tentunya akan sangat berbeda dengan seseorang yang menganggap mencuci mobil itu sebagai testing tingkat tanggung jawab orang tersebut.

Jadi sebesar apa makna yang kita berikan atas kesungguhan kita melakukan sesuatu itulah akan memberi hasil kembali dari setiap apa yang kita lakukan

Ayo lakukan segala seusatu dengan kesungguhan nilai dibalik itu

salam,robby

Sabtu, 06 Juni 2009

Mampu tapi tidak melakukan

Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang begitu dikeyakinan saya dinyatakan, yang lain lagi mengatakan kalau kita tidak tahu kita tidak akan dipersalahkan, karena dosa hanya untuk yang udah tahu dan melanggar. Terus juga ada perintah untuk menyampaikan segala yang kita tahu walau hanya sedikit. Niat berbuat baik mendapat 1 kebaikan, sedangkan perbuatan baik mendapat 10 kebaikan.

Saya tidak mencoba masuk ke hal yang cukup pribadi, keyakinan, saya hanya ingin melihat ternyata banyak hal yang dari dunia kontemporer juga sudah dirancang dengan sangat baik, karena bila kita ikuti akhir-akhir ini banyak orang yang kadang mengeluh kenapa saya sepintar ini kok tidak mendapatkan promosi, dilain pihak banyak orang yang tidak pintar bahkan tidak sekolahan juga tapi kok malah dipromosikan, saya kan yang paling jago, siapa dia sih... begitu keluh kita kalau ada teman naik jabatan, di lain waktu kita bilang itu nasib baiknya dia. Jadi ada dimana kuncinya sebetulnya?

Sepertinya ada sedikit keterhubungan dalam 2 kondisi di atas, yang benang merahnya kalau kita cermati ternayata action yang dalam bahasa keyakinan saya disebut sebagai amal (perbuatan), kita selalu diingatkan..ayo beramal dong.

Jadi begitulah memang, kalau kita sedang berusaha mendapatkan ilmu kita akan mendapatkan kebaikan dari usaha kita, tapi kalau sudah dipunyai ilmu itu, tapi tanpa action dari skill yang kita punya itu, apakah mengajarkan ke orang lain atau mempraktekkannya, pasti kita tidak akan mendatangkan manfaat dari skill yang kita punya.

Ayuk, jangan berpangku tangan hanya karena merasa paling jago atau paling pintar, tapi lakukan sesuatu, yang dari situ kita dinilai oleh orang lain

Selamat berjuang tetap semangat untuk berbuat lebih baik

salam
Robby

Rabu, 03 Juni 2009

Orang berfikir subjective adalah normal

Saya kadang harus kecewa dengan harapan saya dan perilaku orang lain yang semestinya apa ternyata yang terjadi apa yang lain, dengan data data yang sama ternyata terdapat banyak segi orang melihat dari yang masuk akal, dari yang demi pribadi, demi gengsi, asal beda maupun yang memang asal goblek, sehingga respon yang terjadi macam-macam

Bener juga cerita pak haji tentang gajah yang dilihat dari 5 tempat yang berbeda, bedanya saat ini bahkan ada gajah yang dijajakan sebagai kambing ataupun singa, sehingga jangankan kupingnya gajah yang terlihat, bahkan kita tdk pernah menyangka bahwa itu gajah

Setelah lama aku hayati ternayata aku harus sadar bahwa bahkan angka yang sama saja, orang yang berbeda bisa melihat sebagai hal yang berbeda, tergantung keperluan, kepentingan dan posisi orang yang melihat terhadap angka. Misalnya 1,7 bagi orang marketing mungkin net sale, atau bagi bagian risk management mungkin non performing loan, atau bagi temen-temen di HR mungkin atrition employee, dll

Jadi apa lagi tentang suatu object, kalau angka pun bisa dimaknai beda, tidak usah terlalu risau kalau kita melihat orang lain melihat suatu object atau persoalan yang sama, dengan cara pandang berbeda yang kadang membuat kepala kita bisa pening, bibir kita mencibir, hati kita bergelak, dengan asumsi yang kita pahami. Kok bisa orang ini bersikap begini begitu dan lain lain

Nikmati apa yang bisa kita pahami, coba mengerti cara pandang orang lain, begitulah hidup, thesis dan antithesis, 1 bisa 0 ditambah 1 , kadang 1 bisa juga 3-1 atau 4 tambah -3

enjoy aja!
robby

Senin, 18 Mei 2009

Lebih Mengharukan dari sekedar Ulang Tahun

25 May Tahun lalu adalah hari dimana aku menjadi orang lain.

Hari itu sebetulnya hari yang sangat membahagiakanku setiap tahun, di hari itu semua orang memberikan kebahagiaan, membagi ceria, meninggalkan semua syak dan sangka, kalau lagi baik banget kadang ada tambahan kado, karena hari itu 30an tahun yang lalu aku diangkat menjadi khalifah di muka bumi ini sebagai manusia

Hingga 25 May 2008 tiba dimana aku mendapatkan pelajaran berharga dari kehidupan ini, semua yang datang pasti akan pergi, sebuah benih akan tumbuh, berkembang, berbunga berbuah dan kemudian pergi, pada saat ada benih tumbuh saat yang sama ada tumbuhan pergi. Ya hari itu Ibundaku menghadap kepadaNya saat tepat hari itu aku akan merayakan hari bahagiaku dengan teman-temanku berita itu datang, sehingga yang ada kegembiraan yang terbalut kesedihan, atau kesediahan yang terbalut kebahagiaan. Hanya terlalu kecil kebahagiaan ini kalau harus aku bandingkan dengan kesedihan yang aku hadapi.

Tak terbandingkan kedua hal itu.

Setahun setelah berlalu, kehampaan sebuah sisi dalam hidupku tidak pernah terpenuhi, hanya kesadaran konsep dariNya lah yang membuat aku harus mengisi ruang hampa itu dengan sebuah keihlasan. Harapan besar aku gantungkan semoga pertemuanya dengan Sang penyebab keadaaan adalah pertemuan yang dirindukan, dengan nikmat dan kebahagiaan tanpa duka dan nestapa. Karena aku yakin orang yang berjiwa tenang, kembali kepada Nya dengan damai dan ketenangan jiwa

Ibu aku selalu merindukanmu, bukan hal yang harus dibandingkan dengan hanya sebuah perayaan hari lahirku

salam, Robby

Kamis, 23 April 2009

Aksi baru generasi platinum

Pagi ini kami bangun jam 4.32 pagi setelah sebuah alarm tiba-tiba bunyi, belum hilang rasa kagetku anakku bilang yukk pak sholat shubuh, setelah melihat kami berdua bangun, diapun masuk ke kamar mbak untuk melakukan hal yang sama, ketika saya bilang mas belum adzan nih, besok-besok jam 5 saja kita bangunnya.

"Ayo pak lihat di langit, pasti diufuk timur ada sinar putih, itu sebetulnya bukan sinar matahari, tapi sinar dari planet jupiter ", katanya. Usut punya usut ternyata anak kamilah yang merubah alarm maju 1 jam pagi itu.

Akhirnya kami sholat subuh berjamaah pagi ini.

Kami sadar bahwa sebetulnya yang dilakukan pagi ini hal yang baik untuk kami lakukan, sehingga walaupun dengan rasa ngantuk kami jalani pagi ini lebih lama bersama buah hatiku ini dan setelah rasa kantuk hilang yang tinggal hanya rasa bahagia dan ceria

Terimakasih Tuhan untuk nikmatMu yang lain pagi ini

Salam, Robby

Sabtu, 18 April 2009

Generasi platinum siap menggantikan

Kemarin saya pulang agak sore, jam 19.13 sudah ada dirumah, seperti biasa kami memastikan apakah semua home work sudah diselesaikan, baik oleh anak kami maupun assistent rumah kami.

Dan biasa kami akan memberikan ponten untuk home work yang dilakukan khususnya buat anak kami, saat kami mencoba mengecek lembar study anak kami, kok hanya tertulis "pr takhfiz menghafal testing dengan bapak" saya ketemulah dengan anak kami dan saya tanyakan tentang hal ini.

"Iya, tunggu bapak datang"katanya. Okelah saya diajak ke kamarnya dan kita mulai "Surat X ya pak", langsung dimulailah penghafalannya. Saya pun mulai mencari-cari seusatu, "apasih pak tanyanya", iya ini aku belum tahu suratnya yg mana, ada juzamma nggak."oo gitu, ya udah aku cariin"

Sayapun mulai melihat ayat demi ayat yang dilantunkan, panjang pendeknya, makhrojnya (baca pengucapannya). Terimakasih Tuhan untk semua nikmat yang engkau berikan 30 ayat dari sebuah surat Alquran, yang sudah lebih dari 30 urutan juzamma bisa dilantunkan dengan baik. Yang dimata saya bahkan sampai hari ini hanya bisa menghafalkan penggalan ujung surat ini yang menggambarkan orang-orang yang ikhlas dan berserah akan dipanggil secara personal oleh Tuhannya nanti disyurga dengan panggilan yang personal pula.

Syukur kami malam itu, untung saya bisa pulang lebih awal, karena kalau nggak mungkin saya akan sedih membaca pesan itu disamping anak kami yang sudah terbang jauh di alam mimipinya

Ternyata sesekali pulang cepat itu memberikan makna yang berbeda dalam hidup kita. Kejarlah apa yang kau mau, kerahkan seluruh asa, jiwa dan raga, dengan cara itu bisa diraih. Yang tidak kalah penting jangan lupa, nikmatilah perjalananmu, jangan sampai setelah apa yang kau harapkan tercapai engkau tidak mempunyai lagi kesempatan untuk menikmatinya

salam, robby

Jumat, 17 April 2009

Kepentingan untuk ikut berperan

9 April telah berlalu, saat dimana warga sebuah negara sedang memperhitungkan hidupnya untuk nusa dan bangsanya.

Terlalu beragam cara pandang setiap orang mengenai kejadian ini, dari yang cukup ingin andil sebagai bukti warga yang baik, ada yang pergi liburan karena menghadapi 4 harilibur yang belum tentu ada dalam 6 bulan sekali, ada yang ingin berperan tapi malah golput alias "golongan luput" dan banyak lagi.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa sih kok harus ada proses ini, bukankah pergantiannya kadang tidak mengakibatkan pergantian. Dan bukankah yang keberadaanya tidak berpengaruh ketidakberadaanya juga tidak berpengaruh. Ternyata logika ini tidak selalu menghasilkan jawaban yang sama setiap kali ditanyakan.

Yang juga harus dicermati adalah ternyata kehadiran peraturan baru dalam peristiwa ini juga mengandung konsekwensi, dimana golongan tertentu yang lebih mengenyam pendidikan politik bisa mendapatkan manfaat dari ketidak-tahuan warga kebanyakan akan haknya untuk mencantumkan nama wakil pilihannya melainkan hanya memilih kendaraannya, padahal tanpa nama wakil yang dipilihnya, kursi yang dihasilkan hanya akan dibagikan kepada wakil yang namanya dipilih. Kalau tidak cermat dalam hal ini golongan tertentu bisa mendapatkan keuntungan dan golongan warga kebanyakan hanya akan bingung kalau hal itu sudah terjadi, karena sejalan dengan undang-undang bahkan kendaraan yang membuat daftar urut nama wakilpun tidak dapat mencampuri lagi hasil pemilihan nama calon wakil mana, yang akan pergi menjadi wakil warga selama lima tahun, katanya.

Saya berlindung kepada Tuhan untuk tidak terjadinya dominasi golongan tertentu dari manapun yang lebih melek politik dalam perwakilan warga, yang akan mengecewakan warga kebanyakan yang tidak dapat lagi berbuat apa-apa dan tidak tahu mesti bagaimana

Benarlah kiranya bahwa bisa ditimpakan sebuah kerusakan masal kepada sebuah negeri secara masal yang walaupun tidak ikut berbuat kebathilan. Ternyata peran serta para cerdik pandai yang melek hukum politik sejak awal penyelenggaraan acara semacam ini sangat diperlukan untuk meminimalisasi efek besar yang kadang karena ketidaktahuan warga kebanyakan bisa mungkin terjadi.

Selamat bereforia, jangan lupa untuk memberikan informasi apapun yang anda punya kepada orang lain, jangan pernah lupa membagi makna, karena jangan-jangan banyak orang bisa mendapatkan manfaat darinya

salam, robby

Minggu, 05 April 2009

Jangan sampai persepsi kita bisa mengalahkan kenyataannya

Sore ini saya pulang berlibur dari Bali dengan istri dan anak saya yang mengambil cuti tahunan di pulau seribu pura

Kamis pagi kami tiba disana dengan menumpang maskapai nasional yang lagi naik daun dengan umur pesawat dan ketepatan routenya, X Air, kami menginap dihotel W di jalan melasti. Sayangnya tidak seperti yang kami bayangkan, terlalu jauh dari pantai dan pusat keramaian Kuta area. Dari segi jarak sebetulnya tidak terlalu jauh, pikiran kami terkalahkan oleh rasa yang sudah kami bayangkan sedari Jakarta.

Siang itu kami putuskan untuk mencoba menjalani perjalanan kaki melalui pantai Legian ke arah pantai Kuta, disengat sinar mentari, untungnya karena jam 14 siang kujumpai pemandangan yang sangat "menarik" banyak milk factory bertebaran sepanjang pantai baik yang masih tutup ataupun yang sudah buka. Tak Terasa kami sudah sampai di bilangan McD, dan kami meneruskan ke sebuah supermarket nasional yang bikin Bali makin panas itu, untuk mencari keperluan selama di Bali. Ya kami menikmati hari itu, dari makan, jalan-jalan hingga berenang di pantai maupun di hotel.

Hari Jumat kami nikmati di Nusadua, kami mengunjungi tempat yang baru kali ini kami singgahi, Water Blow, sebuah tempat paling selatan dari pulau Bali yang memperlihatkan betapa perkasanya air yang mengasah karang yang ditabraknya sehingga tecipta karang-karang yang sangat runcing menjadi serentetan ranjau yang siap menerkam siapapun yang terjatuh dari bbiir jalan.

Kami pulang diguyur hujan lebat sore itu, sesampainya dirumah, saat itulah ceita ini bermula. Anak kami mengeluh telinganya sakit dan mau nggak mau kami mencari rumah sakit terdekat. Ternyata cukup susah untuk mendapatkan rumah sakit spesialis anak yang memadai di daerah Kuta, setelah berputar-puta kami pun mendapatkan informasi 1(satu) rumah sakit didaerah Teuku Umar Denpasar dari seorang temen di Jakarta. Kami putuskan untuk datang hari Sabtu karena hari sudah malam.

Perasaan kami berkecamuk, liburan yang dirindukan menjadi mencekam oleh keluh kesah anak kami sepanjang malam, yang berdesah tanpa henti hingga pagi hari. Kami pun bergegas pagi itu mencapai teuku umar, dan betapa kagetnya kami bahwa anak kami terkena infeksi digendang telinganya, hingga dilarang terbang hingga sembuh, hingga kami pun meminta rujukan untuk konsultasi ke dokter THT, kekhawatiran selanjutnya berlanjut antara kesehatan anak dan hilangnya materi untuk pembelian tiket. Hari itu kami jalani dgn perasaan gundah-gulana.

Malam hari tiba kami pun kembali ke Denpasar mengunjungi klinik THT yang dirujuk diseorang dokter SPA, setelah kembali dari hotel W di kuta, dan betul bahwa kami harus menunda penerbangan ke Jakarta.

Malam kian gelap, kami lanjutkan perjuangan malam itu dgn bergegas ke Bandara Ngurahrai untuk merubah jadwal penerbangan kami, yang ternyata hanya ada 1 staff yang sedang telepon dibalik loket yang sudah tutup itu yang tidak menghiraukan kegalauan kita malam itu. Setelah kami mengontak call center di Jakarta dengan hasil nihil, kamipun memutuskan untuk datang ke bandara lagi besok pagi.

Setelah menikmati malam dengan tetap menggenggam rasa cemas, pagi jam 7 saya ke bandara untuk merubah jadwal terbang, ternyata perubahan tidak bisa dilakukan karena sudah kurang dari 24 jam keberangkatan, kalau mau mesti dibatalkan dan beli tiket baru, dengan pengurangan harga 525.00 saja untuk 3 orang.

Saya terpaku lama, setelah berdiskusi diantara keluarga, kamipun mengambil jalan kedua, untuk tetap pulang ke Jakarta, dengan beberapa langkah kontingensi plan seperti disarankan oleh Prof Suwardhana spesialis THT di rumah sakit Kasihibu.

Alhamdulilah kami terbang dengan selamat sampai di Jakarta sore ini

Hingga saya akhirnya bisa kembali menyelami perjalanan 3 hari kami, yang untungnya masih kami nikmati disela-sela kepanikan kami.

Kami masih bisa mampir di bypass saat hujan untuk menikmati Nasi padang dan menemukan quicksilver 80 % less pay hari Kamis saat pulang dari Nusadua, kami masih bisa menemukan kacang Rahayu sepulang kami dari Bandara hari Sabtu malam itu, kami masih bisa menyuapkan antibiotik anak kami di salah satu restoran pizza dipinggir pantai Kuta sambil bermalam Minggu dan kami masih bisa menikmati indahnya pantai Legian di Minggu pagi tadi

Untungnya perasaaan kami tidak mengalahkan kenyataan yang kami bisa dapati, untuk tetap dapat berlibur walau dgn sedikit rasa cemas itu

Ya begitulah, saat kita mendapatkan musibah, cobalah untuk tetap dapat menikmati hari, karena kadang setelah musibah itu berlalu, rasa sakit itu tidak sehebat yang kita bayangkan saat kita mengalami

Jadi ayuk kita menikmati apapun yg bisa kita nikmati hari ini, Alhamdulillah!

salam, robby

Rabu, 01 April 2009

Subuh pilu di sebuah Situ

Saudaraku para suhada, InsyaAllah, semoga engkau semua diberikan tempat yang lapang disiNya

Siapa mengira sebuah situ yang damai dapat memberikan pengajaran yang begitu berharga bagi kita semua, bahwa kehendakNya di atas segala yang bisa kita pikirkan.

SITU biasanya berkonotasi ke sebuah tempat paling rendah di suatu daerah yang menjadi danau kecil karena adanya tumpukan air dari musim penghujan, sehingga ketika orang menyebut kata situ tidak akan terpikir bahwa tempat itu adalah sebuah dam air yang dibuat oleh tangan manusia. Dan terhenyak kita ketika musim penghujan ini terjadi bencana yang sangat memilukan.

Semoga hal ini menyadarkan kita semua untuk selalu mengupayakan bertambahnya kebaikan atas semua yang kita bisa kerjakan. Dan membuat kita semakin bersyukur dengan apa yang ada ditangan kita, dengan menggunakan sebaik-baiknya untuk apapun atas nama kebaikan itu sendiri. Baik harta, pengetahuan, kekuasaan, kekuatan, kelebihan dan kekurangan yang berada ditangan kita.

Saudaraku yang ditinggalkan, ingatlah bahwa ketiadaan itu memang selalu harus ada karena itu menjadi sisi koin yang lain dari sebuah keberadaan. Kapanpun itu terjadi, dengan cara apapun itu terjadi, dalam kondisi yang bagaimanapun itu terjadi, pasti akan meninggalkan penuh sesaknya kesedihan. Karena begitu mencitainya kita dengan keberadaanya. Hanya ada 1 cara untuk menghadapinya yaitu meyadari bahwa kalau kejadian itu atas kehendakNya dan tidak ada yang bisa mempercepat atau menangguhkannya, sehingga kita bisa ihlas menghadapinya.

Kukirimkan doaku yang tulus, semoga kita bisa diberikan kebaikan dan hikmah yang besar dari musibah ini. Setelah setiap musibah akan mendatangkan setidaknya 2(dua) kebaikan.

Tetap optimis, tatap masa depan dengan hati lapang, fokus terhadap apa yang kita punya, mereka lebih membutuhkan segala upaya keras dan baik kita. Show must go on!

Salam, Robby

Kamis, 26 Maret 2009

Pagi ini pagi terindah dalam hidupku

Saat pagi buta kudengar suara berkicau, saat itulah kutahu hari telah berganti.

Kunikmati hari ku dengan segelas sereal penghangat tubuh, diiringi pagi ini dengan terbitnya sang fajar yang baru pagi inu. Sinarnya bergitu cerah baru kali ini aku melihat kemuningnya, kusadari betapa indahnya pagi ini, kuyakini aku mendapatkan hari baru lagi pagi ini.

Terimakasih kupanjatkan ke pada sang Robby, diberikan 1 hari lagi untukku pagi ini untuk menikmati hari-hari hidupku.

Kusadari betapa orang lain mendapati harinya sebagai hari terkahir diikuti erang tangis keluarganya

Betapa baik sang Penciptaku kepadaku. Kau berikan satu(1) matahari baru lagi pagi ini.

Saat inilah waktu yang bisa kunikmati, kemarin telah selesai segala yang kulakukan sudah berlalu, baik buruk biarlah jadi catatan dariNya, saatnya kunikmati hari ini untuk hari ini dan masa depanku. Current moment wonderful moment.

Terimakasih Tuhan untuk pagi yang indah ini

wa salam, robbby

Minggu, 22 Maret 2009

Selamat Datang di dunia kami ! Dimana cinta persahabatan service dan motivasi saling mengisi salam dari kami, Robby Gian Yega