Kamis, 23 April 2009

Aksi baru generasi platinum

Pagi ini kami bangun jam 4.32 pagi setelah sebuah alarm tiba-tiba bunyi, belum hilang rasa kagetku anakku bilang yukk pak sholat shubuh, setelah melihat kami berdua bangun, diapun masuk ke kamar mbak untuk melakukan hal yang sama, ketika saya bilang mas belum adzan nih, besok-besok jam 5 saja kita bangunnya.

"Ayo pak lihat di langit, pasti diufuk timur ada sinar putih, itu sebetulnya bukan sinar matahari, tapi sinar dari planet jupiter ", katanya. Usut punya usut ternyata anak kamilah yang merubah alarm maju 1 jam pagi itu.

Akhirnya kami sholat subuh berjamaah pagi ini.

Kami sadar bahwa sebetulnya yang dilakukan pagi ini hal yang baik untuk kami lakukan, sehingga walaupun dengan rasa ngantuk kami jalani pagi ini lebih lama bersama buah hatiku ini dan setelah rasa kantuk hilang yang tinggal hanya rasa bahagia dan ceria

Terimakasih Tuhan untuk nikmatMu yang lain pagi ini

Salam, Robby

Sabtu, 18 April 2009

Generasi platinum siap menggantikan

Kemarin saya pulang agak sore, jam 19.13 sudah ada dirumah, seperti biasa kami memastikan apakah semua home work sudah diselesaikan, baik oleh anak kami maupun assistent rumah kami.

Dan biasa kami akan memberikan ponten untuk home work yang dilakukan khususnya buat anak kami, saat kami mencoba mengecek lembar study anak kami, kok hanya tertulis "pr takhfiz menghafal testing dengan bapak" saya ketemulah dengan anak kami dan saya tanyakan tentang hal ini.

"Iya, tunggu bapak datang"katanya. Okelah saya diajak ke kamarnya dan kita mulai "Surat X ya pak", langsung dimulailah penghafalannya. Saya pun mulai mencari-cari seusatu, "apasih pak tanyanya", iya ini aku belum tahu suratnya yg mana, ada juzamma nggak."oo gitu, ya udah aku cariin"

Sayapun mulai melihat ayat demi ayat yang dilantunkan, panjang pendeknya, makhrojnya (baca pengucapannya). Terimakasih Tuhan untk semua nikmat yang engkau berikan 30 ayat dari sebuah surat Alquran, yang sudah lebih dari 30 urutan juzamma bisa dilantunkan dengan baik. Yang dimata saya bahkan sampai hari ini hanya bisa menghafalkan penggalan ujung surat ini yang menggambarkan orang-orang yang ikhlas dan berserah akan dipanggil secara personal oleh Tuhannya nanti disyurga dengan panggilan yang personal pula.

Syukur kami malam itu, untung saya bisa pulang lebih awal, karena kalau nggak mungkin saya akan sedih membaca pesan itu disamping anak kami yang sudah terbang jauh di alam mimipinya

Ternyata sesekali pulang cepat itu memberikan makna yang berbeda dalam hidup kita. Kejarlah apa yang kau mau, kerahkan seluruh asa, jiwa dan raga, dengan cara itu bisa diraih. Yang tidak kalah penting jangan lupa, nikmatilah perjalananmu, jangan sampai setelah apa yang kau harapkan tercapai engkau tidak mempunyai lagi kesempatan untuk menikmatinya

salam, robby

Jumat, 17 April 2009

Kepentingan untuk ikut berperan

9 April telah berlalu, saat dimana warga sebuah negara sedang memperhitungkan hidupnya untuk nusa dan bangsanya.

Terlalu beragam cara pandang setiap orang mengenai kejadian ini, dari yang cukup ingin andil sebagai bukti warga yang baik, ada yang pergi liburan karena menghadapi 4 harilibur yang belum tentu ada dalam 6 bulan sekali, ada yang ingin berperan tapi malah golput alias "golongan luput" dan banyak lagi.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa sih kok harus ada proses ini, bukankah pergantiannya kadang tidak mengakibatkan pergantian. Dan bukankah yang keberadaanya tidak berpengaruh ketidakberadaanya juga tidak berpengaruh. Ternyata logika ini tidak selalu menghasilkan jawaban yang sama setiap kali ditanyakan.

Yang juga harus dicermati adalah ternyata kehadiran peraturan baru dalam peristiwa ini juga mengandung konsekwensi, dimana golongan tertentu yang lebih mengenyam pendidikan politik bisa mendapatkan manfaat dari ketidak-tahuan warga kebanyakan akan haknya untuk mencantumkan nama wakil pilihannya melainkan hanya memilih kendaraannya, padahal tanpa nama wakil yang dipilihnya, kursi yang dihasilkan hanya akan dibagikan kepada wakil yang namanya dipilih. Kalau tidak cermat dalam hal ini golongan tertentu bisa mendapatkan keuntungan dan golongan warga kebanyakan hanya akan bingung kalau hal itu sudah terjadi, karena sejalan dengan undang-undang bahkan kendaraan yang membuat daftar urut nama wakilpun tidak dapat mencampuri lagi hasil pemilihan nama calon wakil mana, yang akan pergi menjadi wakil warga selama lima tahun, katanya.

Saya berlindung kepada Tuhan untuk tidak terjadinya dominasi golongan tertentu dari manapun yang lebih melek politik dalam perwakilan warga, yang akan mengecewakan warga kebanyakan yang tidak dapat lagi berbuat apa-apa dan tidak tahu mesti bagaimana

Benarlah kiranya bahwa bisa ditimpakan sebuah kerusakan masal kepada sebuah negeri secara masal yang walaupun tidak ikut berbuat kebathilan. Ternyata peran serta para cerdik pandai yang melek hukum politik sejak awal penyelenggaraan acara semacam ini sangat diperlukan untuk meminimalisasi efek besar yang kadang karena ketidaktahuan warga kebanyakan bisa mungkin terjadi.

Selamat bereforia, jangan lupa untuk memberikan informasi apapun yang anda punya kepada orang lain, jangan pernah lupa membagi makna, karena jangan-jangan banyak orang bisa mendapatkan manfaat darinya

salam, robby

Minggu, 05 April 2009

Jangan sampai persepsi kita bisa mengalahkan kenyataannya

Sore ini saya pulang berlibur dari Bali dengan istri dan anak saya yang mengambil cuti tahunan di pulau seribu pura

Kamis pagi kami tiba disana dengan menumpang maskapai nasional yang lagi naik daun dengan umur pesawat dan ketepatan routenya, X Air, kami menginap dihotel W di jalan melasti. Sayangnya tidak seperti yang kami bayangkan, terlalu jauh dari pantai dan pusat keramaian Kuta area. Dari segi jarak sebetulnya tidak terlalu jauh, pikiran kami terkalahkan oleh rasa yang sudah kami bayangkan sedari Jakarta.

Siang itu kami putuskan untuk mencoba menjalani perjalanan kaki melalui pantai Legian ke arah pantai Kuta, disengat sinar mentari, untungnya karena jam 14 siang kujumpai pemandangan yang sangat "menarik" banyak milk factory bertebaran sepanjang pantai baik yang masih tutup ataupun yang sudah buka. Tak Terasa kami sudah sampai di bilangan McD, dan kami meneruskan ke sebuah supermarket nasional yang bikin Bali makin panas itu, untuk mencari keperluan selama di Bali. Ya kami menikmati hari itu, dari makan, jalan-jalan hingga berenang di pantai maupun di hotel.

Hari Jumat kami nikmati di Nusadua, kami mengunjungi tempat yang baru kali ini kami singgahi, Water Blow, sebuah tempat paling selatan dari pulau Bali yang memperlihatkan betapa perkasanya air yang mengasah karang yang ditabraknya sehingga tecipta karang-karang yang sangat runcing menjadi serentetan ranjau yang siap menerkam siapapun yang terjatuh dari bbiir jalan.

Kami pulang diguyur hujan lebat sore itu, sesampainya dirumah, saat itulah ceita ini bermula. Anak kami mengeluh telinganya sakit dan mau nggak mau kami mencari rumah sakit terdekat. Ternyata cukup susah untuk mendapatkan rumah sakit spesialis anak yang memadai di daerah Kuta, setelah berputar-puta kami pun mendapatkan informasi 1(satu) rumah sakit didaerah Teuku Umar Denpasar dari seorang temen di Jakarta. Kami putuskan untuk datang hari Sabtu karena hari sudah malam.

Perasaan kami berkecamuk, liburan yang dirindukan menjadi mencekam oleh keluh kesah anak kami sepanjang malam, yang berdesah tanpa henti hingga pagi hari. Kami pun bergegas pagi itu mencapai teuku umar, dan betapa kagetnya kami bahwa anak kami terkena infeksi digendang telinganya, hingga dilarang terbang hingga sembuh, hingga kami pun meminta rujukan untuk konsultasi ke dokter THT, kekhawatiran selanjutnya berlanjut antara kesehatan anak dan hilangnya materi untuk pembelian tiket. Hari itu kami jalani dgn perasaan gundah-gulana.

Malam hari tiba kami pun kembali ke Denpasar mengunjungi klinik THT yang dirujuk diseorang dokter SPA, setelah kembali dari hotel W di kuta, dan betul bahwa kami harus menunda penerbangan ke Jakarta.

Malam kian gelap, kami lanjutkan perjuangan malam itu dgn bergegas ke Bandara Ngurahrai untuk merubah jadwal penerbangan kami, yang ternyata hanya ada 1 staff yang sedang telepon dibalik loket yang sudah tutup itu yang tidak menghiraukan kegalauan kita malam itu. Setelah kami mengontak call center di Jakarta dengan hasil nihil, kamipun memutuskan untuk datang ke bandara lagi besok pagi.

Setelah menikmati malam dengan tetap menggenggam rasa cemas, pagi jam 7 saya ke bandara untuk merubah jadwal terbang, ternyata perubahan tidak bisa dilakukan karena sudah kurang dari 24 jam keberangkatan, kalau mau mesti dibatalkan dan beli tiket baru, dengan pengurangan harga 525.00 saja untuk 3 orang.

Saya terpaku lama, setelah berdiskusi diantara keluarga, kamipun mengambil jalan kedua, untuk tetap pulang ke Jakarta, dengan beberapa langkah kontingensi plan seperti disarankan oleh Prof Suwardhana spesialis THT di rumah sakit Kasihibu.

Alhamdulilah kami terbang dengan selamat sampai di Jakarta sore ini

Hingga saya akhirnya bisa kembali menyelami perjalanan 3 hari kami, yang untungnya masih kami nikmati disela-sela kepanikan kami.

Kami masih bisa mampir di bypass saat hujan untuk menikmati Nasi padang dan menemukan quicksilver 80 % less pay hari Kamis saat pulang dari Nusadua, kami masih bisa menemukan kacang Rahayu sepulang kami dari Bandara hari Sabtu malam itu, kami masih bisa menyuapkan antibiotik anak kami di salah satu restoran pizza dipinggir pantai Kuta sambil bermalam Minggu dan kami masih bisa menikmati indahnya pantai Legian di Minggu pagi tadi

Untungnya perasaaan kami tidak mengalahkan kenyataan yang kami bisa dapati, untuk tetap dapat berlibur walau dgn sedikit rasa cemas itu

Ya begitulah, saat kita mendapatkan musibah, cobalah untuk tetap dapat menikmati hari, karena kadang setelah musibah itu berlalu, rasa sakit itu tidak sehebat yang kita bayangkan saat kita mengalami

Jadi ayuk kita menikmati apapun yg bisa kita nikmati hari ini, Alhamdulillah!

salam, robby

Rabu, 01 April 2009

Subuh pilu di sebuah Situ

Saudaraku para suhada, InsyaAllah, semoga engkau semua diberikan tempat yang lapang disiNya

Siapa mengira sebuah situ yang damai dapat memberikan pengajaran yang begitu berharga bagi kita semua, bahwa kehendakNya di atas segala yang bisa kita pikirkan.

SITU biasanya berkonotasi ke sebuah tempat paling rendah di suatu daerah yang menjadi danau kecil karena adanya tumpukan air dari musim penghujan, sehingga ketika orang menyebut kata situ tidak akan terpikir bahwa tempat itu adalah sebuah dam air yang dibuat oleh tangan manusia. Dan terhenyak kita ketika musim penghujan ini terjadi bencana yang sangat memilukan.

Semoga hal ini menyadarkan kita semua untuk selalu mengupayakan bertambahnya kebaikan atas semua yang kita bisa kerjakan. Dan membuat kita semakin bersyukur dengan apa yang ada ditangan kita, dengan menggunakan sebaik-baiknya untuk apapun atas nama kebaikan itu sendiri. Baik harta, pengetahuan, kekuasaan, kekuatan, kelebihan dan kekurangan yang berada ditangan kita.

Saudaraku yang ditinggalkan, ingatlah bahwa ketiadaan itu memang selalu harus ada karena itu menjadi sisi koin yang lain dari sebuah keberadaan. Kapanpun itu terjadi, dengan cara apapun itu terjadi, dalam kondisi yang bagaimanapun itu terjadi, pasti akan meninggalkan penuh sesaknya kesedihan. Karena begitu mencitainya kita dengan keberadaanya. Hanya ada 1 cara untuk menghadapinya yaitu meyadari bahwa kalau kejadian itu atas kehendakNya dan tidak ada yang bisa mempercepat atau menangguhkannya, sehingga kita bisa ihlas menghadapinya.

Kukirimkan doaku yang tulus, semoga kita bisa diberikan kebaikan dan hikmah yang besar dari musibah ini. Setelah setiap musibah akan mendatangkan setidaknya 2(dua) kebaikan.

Tetap optimis, tatap masa depan dengan hati lapang, fokus terhadap apa yang kita punya, mereka lebih membutuhkan segala upaya keras dan baik kita. Show must go on!

Salam, Robby