Sabtu, 04 Februari 2012

Terputus amal seseorang bila telah meninggaldunia

Sebuah wasiat suci ini sering kita dengarkan yaa, bahwa bila seseorang telah mati akan terputus seluruh amalnya kecuali 3 perkara. Amal kebaikan kita semasa hidup yg masih dirasakan oleh orang lain, ilmu yang kita tebarkan yang masih dimanfaatkan atau proposal kebaikan dari anak-anak kita.

Sehingga yang terjadi kita kadang tidak mau membuat sesuatu walau itu baik kepada orang yang telah mati, karena merasa hal itu sia-sia. Saya tidak dalam posisi untuk menghakimi apa yang diyakini oleh orang lain, namun lebih kearah ingin merenungi apa yang saya yakini saja, orang lain akan melihatnya seperti apa, pastinya itu kembali ke orang masing-masing

Kenapa sih kok tahu-tahu pokok bahasan ini terlintas? Hari ini baru selesai membaca kisah Pujaanhati yang salah satunya, menceritakan penyesalan tentang kerabatnya yang meninggal sebelum mendapat hidayah, sehingga tidak bisa mendoakannya karena channelnya berbeda.

Saya ingin memahami hal ini seperti ini, bila kerabat mendapat hidayah dulu baru setelah itu meninggal artinya bisa didoakan untuk mengurangi dosa dari yang telah diperbuat. Sehingga sepertinya memang betul seseorang yg telah mati akan tidak bisa berbuat/beramal lagi, namun bukan berarti orang lain tidak bisa menambahkan kebaikan untuk orang ini atau mengurangkan keburukan untuk orang ini. Betulkah begitu yaa, hal inilah yang ingin saya yakini, belum tau apakah hal ini benar atau salah.

Keyakinan ini tertambahkan oleh 2 hal lain yang kita sering lakukan yaitu, yang pertama kewajiban untuk melakukan ibadah untuk orang yang telah tiada dengan salah satu rukunnya yg ketiga adalah memunajatkan permohonan untuk meminta pengampunan, meminta belaskasih sayang, meminta kesejahteraan, dan meminta pengampunan kepadaNya untuk orang yang telah tiada. Yang kedua bila kita melewati pekuburan, kita akan dimintakan untuk mendoakan dengan mengucapkan semoga keselamatan untuk anda sekalian kaum yang berserah kepada yang Esa dan yang selalu berbuat baik yang telah meninggal. Kedua perintah ini pastilah bukan sebuah pekerjaan yang sia-sia bila kita lakukan, atau tidak ada dampaknya bila kita lakukan, karena pastinya yang Terpuji tidak akan meminta kita untuk melakukan sesuatu yang sia-sia. Bahkan perbuatan yang sia-sia harus ditinggalkan.

Jadi dalam hal ini aku ingin meyakini bahwa, betul bahwa orang mati tidak bisa berbuat baik sendiri, atau berbuat tidak baik sendiri. Karena sudah terputus sarananya, namun hal ini tidak sama artinya dengan orang lain tidak bisa menambah jumlah kebaikan dari orang ini atau mengurangi keburukan dari orang ini. Saya tidak tahu apakah hal ini yang benar atau bukan, ini hanya yang saat ini saya bisa yakini. Ntah nanti.

Berjalanlah terus menuju kebaikan yg kita yakini, hingga nanti terakhir kali kita sudah tidak bisa berusaha lagi

salam keselamatan dan berserah diri kepada yang Esa.
robby



Tidak ada komentar:

Posting Komentar