Sabtu, 18 Juli 2009

Ayukk Belajar berdemokrasi

8 July lalu semua orang di negeriku mengikuti peristiwa nasional yang dilakukan dengan lumayan gegap gempita, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kita patut bersyukur telah selesai dengan lancar.

Setelah quick count mengumumkan hasil akhirnya, banyak dari kita kehilangan makna demokrasi itu sendiri, banyak para pendukung yang saling berolok atas kemenangan atau kekalahan jagonya, hal ini cukup menggelitik saya.

Saya jadi berfikir sebetulnya apa sih yang diributkan, ini kan masalah siapa memilih siapa saja, kenapa harus ada yang merasa kalah atau menang, sehingga perlu mengolok temen sendiri atau bahkan menyendiri karena sedih, padahal setiap mereka kan punya hak yang sama yaitu melakukan satu kali pencontrengan, tidak ada warga negara yang diberi lebih dari satu pilihan, jadi pada dasarnya setiap orang tidak bisa mengklaim menang atau kalah, kan hanya masalah seseorang dipilih oleh lebih banyak orang atau sedikit.

Dalam kaca mata pemilih mestinya tidak diperlukan kaidah menang atau kalah, yang diperlukan adalah memilih calon yang sesuai kehendak hatinya tanpa takut dia akan menang atau kalah. dan memang Rakyat tidak pernah ada yang kalah karena semua mereka punya 1 hak suara yang itupun kalau dipakai.

Jadi jangan pernah takut memilih sesuai yang kita inginkan, karena rakyat siapapun yang dipilih lebih banyak akan menjadi pemimpinnya. Sehingga suatu hari nanti survey tidak mempengaruhi pilihan rakyat lagi, dan benar benar berdasar track record & program planning.

Baru kalau suatu hari nanti kita memutuskan untuk dipilih, berbesar-hatilah untuk mengaku kalah, kalau sudah ada yang dipilih oleh lebih banyak rakyat, segera kasih selamat dan tetap mengabdilah kepada negara & bangsa

selamat berdemokrasi

salam, robby

Kenapa mesti dengan kekerasan sih?

Pagi ini saya harus tersentak kembali dengan terjadinya tragedi kemanuasiaan yang menhenyakkan rasa kemanusiaan kita. Saat saya sedang mendengarkan talk show dari Radio 103.4 FM , seorang dokter RS ditelp oleh host dan mengingatkan agar turut bersimpati pada korban musbiah. Saya langsung rubah tune ke radio berita lainnya yang biasa menyiarkan kejadian-kejadian terkini.

Ternyata sebuah musibah mengerikan terjadi lagi.

Kok tega yaa, hal ini bisa dilakukan, dari logika mana hal ini bisa dibenarkan yaa, sungguh hal yang menurut saya sangat tidak masuk di hati dan akal.

Padahal saya meyakini dengan membunuh 1 orang tanpa alasan syar'i sama dengan membunuh seluruh umat manusia

Mudah mudahan semua dari kita bisa lebih memupuk persaudaraan dan persahabatan, semua perbedaan memang sudah sunatullah, pasti bisa dipertemukan dengan diskusi dan dengan pergulatan kehidupanlah akan menjadikan hidup ini lebih berkembang lagi.

Kami turut berkirim duka untuk para korban

salam,
robby