Minggu, 21 Juni 2009

Memberi makna setiap langkah kita

Jam menunjukkan jam 5.15 pagi saat aku dibangunkan pagi ini hari Minggu, putraku akan mengikuti acara akhirusunnah di sekolahnya

Mengingat persiapan anakku dalam menghafal not-not pianika yang baru dibelikan, untuk mengganti yang not 1 nya mati, aku sangat berhati-hati untuk tidak menghiraukan panggilannya pagi tadi. Jam7 pagi kita sudah menyiapkan seluruh keperluan untuk datang hari ini untuk memastikan kita datang tepat waktu karena acara dimulai jam 8.10.

Satu demi satu acara berjalan, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.10 berarti sudah lebih dari 3 jam pagi ini aku 'menikmati' acara yang cukup melelahkan, demi pertunjukkan anakku pagi ini.

Setelah lebih dari 3 jam, kini giliran anakku tampil sudah tiba, aku coba rekam dalam camcoder yang aku punya untuk memastikan anakku bisa melihat sendiri bagaimana hebatnya dia tampil.

Sebuah pertunjukkan dimulai dengan aba aba 1 2 3 ambil nada, dan anakku meniup dengan semangat pianika yang dibawanya, lebih dari 2 menit 2 lagu aku dengarkan, sangat berhasil dan lancar, gembira sekali anakku melakukannya.

Oo..inilah 2 menit yang harus aku tunggu berjam-jam, yang bila ukurannya adalah sebuah pertunjukan modern mungkin ini hanya sebatas mimpi untuk dibilang pertunjukkan, tapi aku bangga aku harus memaknai pertunjukkan 2 menit ini dari kacamata anakku yang baru pertama kali meniup pianika di depan kalayak ramai.

Mendapati 1 not berbunyi dengan sempurna saja sudah begitu gembiranya hati, apalagi harus meniupkan pianika untuk 2 lagu pendek pagi itu

Ya beginilah ternyata hidup ini, kalau kita bisa merasakan apa yang orang lain rasakan hidup ini begitu menggembirakan. Anakku, teruslah maju jangan pernah peduli dengan anggapan orang lain, karena apa yang kita maknai, itulah hidup yg kita jalani.

Sukses selalu menunggu dalam setiap langkah mu!

salam,
robby

Senin, 15 Juni 2009

Melakukan dengan tidak sungguh-sungguh

Gerakan untuk melakukan sesuatu akhirnya sampai pada suatu kondisi dimana sudah cukup banyak orang mau melakukan sesuatu untuk kehidupan ini

Bagaimana agar kita bisa mendapatkan hasil dari apa yang kita lakukan, sementara kita melihat banyak orang melakukan sesuatu dari sejak lama dengan hasil yang medio, dan banyak lagi beberapa orang melakukan dengan sejak lama tapi malah akhirnya tidak bisa melakukan lagi karena dinilai tidak berguna lagi, atau ada yang bisa melakukan dengan hasil yang lebih baik

Saya melihat 1 faktor yang cukup penting adalah memberi makna dari setiap yang kita lakukan, banyak orang melakukan sekedar karena kewajiban, atau yang lain lagi melakukan dengan tanpa makna dengan kedok ikhlas tanpa pamrih atau bahkan terlalu menghitung untung rugi dari apa yang kadang belum dilakukan

Sungguh akan sangat berati bila seseorang melakukan sesuatu dengan kesungguhan niat untuk memberi arti dari setiap yang dilakukan, seseorang yang mencuci mobil untuk mendapatkan makna 5.000 rupiah sebagai imbalan, tentunya akan sangat berbeda dengan seseorang yang menganggap mencuci mobil itu sebagai testing tingkat tanggung jawab orang tersebut.

Jadi sebesar apa makna yang kita berikan atas kesungguhan kita melakukan sesuatu itulah akan memberi hasil kembali dari setiap apa yang kita lakukan

Ayo lakukan segala seusatu dengan kesungguhan nilai dibalik itu

salam,robby

Sabtu, 06 Juni 2009

Mampu tapi tidak melakukan

Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang begitu dikeyakinan saya dinyatakan, yang lain lagi mengatakan kalau kita tidak tahu kita tidak akan dipersalahkan, karena dosa hanya untuk yang udah tahu dan melanggar. Terus juga ada perintah untuk menyampaikan segala yang kita tahu walau hanya sedikit. Niat berbuat baik mendapat 1 kebaikan, sedangkan perbuatan baik mendapat 10 kebaikan.

Saya tidak mencoba masuk ke hal yang cukup pribadi, keyakinan, saya hanya ingin melihat ternyata banyak hal yang dari dunia kontemporer juga sudah dirancang dengan sangat baik, karena bila kita ikuti akhir-akhir ini banyak orang yang kadang mengeluh kenapa saya sepintar ini kok tidak mendapatkan promosi, dilain pihak banyak orang yang tidak pintar bahkan tidak sekolahan juga tapi kok malah dipromosikan, saya kan yang paling jago, siapa dia sih... begitu keluh kita kalau ada teman naik jabatan, di lain waktu kita bilang itu nasib baiknya dia. Jadi ada dimana kuncinya sebetulnya?

Sepertinya ada sedikit keterhubungan dalam 2 kondisi di atas, yang benang merahnya kalau kita cermati ternayata action yang dalam bahasa keyakinan saya disebut sebagai amal (perbuatan), kita selalu diingatkan..ayo beramal dong.

Jadi begitulah memang, kalau kita sedang berusaha mendapatkan ilmu kita akan mendapatkan kebaikan dari usaha kita, tapi kalau sudah dipunyai ilmu itu, tapi tanpa action dari skill yang kita punya itu, apakah mengajarkan ke orang lain atau mempraktekkannya, pasti kita tidak akan mendatangkan manfaat dari skill yang kita punya.

Ayuk, jangan berpangku tangan hanya karena merasa paling jago atau paling pintar, tapi lakukan sesuatu, yang dari situ kita dinilai oleh orang lain

Selamat berjuang tetap semangat untuk berbuat lebih baik

salam
Robby

Rabu, 03 Juni 2009

Orang berfikir subjective adalah normal

Saya kadang harus kecewa dengan harapan saya dan perilaku orang lain yang semestinya apa ternyata yang terjadi apa yang lain, dengan data data yang sama ternyata terdapat banyak segi orang melihat dari yang masuk akal, dari yang demi pribadi, demi gengsi, asal beda maupun yang memang asal goblek, sehingga respon yang terjadi macam-macam

Bener juga cerita pak haji tentang gajah yang dilihat dari 5 tempat yang berbeda, bedanya saat ini bahkan ada gajah yang dijajakan sebagai kambing ataupun singa, sehingga jangankan kupingnya gajah yang terlihat, bahkan kita tdk pernah menyangka bahwa itu gajah

Setelah lama aku hayati ternayata aku harus sadar bahwa bahkan angka yang sama saja, orang yang berbeda bisa melihat sebagai hal yang berbeda, tergantung keperluan, kepentingan dan posisi orang yang melihat terhadap angka. Misalnya 1,7 bagi orang marketing mungkin net sale, atau bagi bagian risk management mungkin non performing loan, atau bagi temen-temen di HR mungkin atrition employee, dll

Jadi apa lagi tentang suatu object, kalau angka pun bisa dimaknai beda, tidak usah terlalu risau kalau kita melihat orang lain melihat suatu object atau persoalan yang sama, dengan cara pandang berbeda yang kadang membuat kepala kita bisa pening, bibir kita mencibir, hati kita bergelak, dengan asumsi yang kita pahami. Kok bisa orang ini bersikap begini begitu dan lain lain

Nikmati apa yang bisa kita pahami, coba mengerti cara pandang orang lain, begitulah hidup, thesis dan antithesis, 1 bisa 0 ditambah 1 , kadang 1 bisa juga 3-1 atau 4 tambah -3

enjoy aja!
robby